Mulut sentiasa berbicara tentang cintakan Ilahi,
namun hati sibuk mencari cinta pujaan hati.
Suara lantang menegakkan kebenaran,
namun jiwa ingin merasai
nikmat percintaan yang tidak ditabalkan.
Munajat mengalir di ruang lidah,
namun jasad tak kuat nak bermujahadah.
Kita bilang sayangkan DIA, tapi hakikatnya,
si dia tetap pertama di sanubari kita.
Kita janji dalam solat
yang hidup dan mati kita hanya untuk-NYA
tapi usaha kita lebih ke arah mengejar cinta si dia.
Kita impikan Syurga
namun jalan ke Neraka yang memenuhi langkah kita.
Adakah kita letakkan DIA
hanya di bibir tanpa membuktikannya?
Kerana dia, kita pinggirkan DIA.
Adakah DIA berpuas hati?
Tepuk dada, tanya iman kita yang masih berbisa.
Jika engkau menjumpai orang, yang ia sudah tahu dirimu, kenal dirimu, faham aibmu, dan engkau pernah tiga kali membuatnya kecewa atau marah, tapi ia tidak pernah menyebut dirimu di depan orang lain selain kebaikanmu,maka jadikanlah ia sahabat sejati...
No comments:
Post a Comment