ALMUSHAWWIRU (Maha Pembentuk)
"Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (suasana tubuh)mu seimbang dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu"
(QS al Infithaar: 7-8)
(QS al Infithaar: 7-8)
LIHATLAH gumpalan awan diangkasa yang luas.
Bergulung-gulung berombak-ombak.
Lalu tanyakan pada diri sendiri, siapakah yang mengukirnya?
LIHATLAH, berjuta jenis ikan di lautan.
Warna-warni tiada terperi.
Bentuknya pun luar biasa indah.
Wahai, siapakah yang membentuknya?
Bergulung-gulung berombak-ombak.
Lalu tanyakan pada diri sendiri, siapakah yang mengukirnya?
LIHATLAH, berjuta jenis ikan di lautan.
Warna-warni tiada terperi.
Bentuknya pun luar biasa indah.
Wahai, siapakah yang membentuknya?
LIHATLAH wajah-wajah manusia.
Tubuh mereka sempurna.
Tercipta dua kaki yang mampu berlari dengan lenturnya.
Tercipta dua tangan yang mampu menari dengan bebasnya.
Rupanya pun, hampir tak pernah sama.
Siapa gerangan yang menyusun reka bermacam rupa?
Tubuh mereka sempurna.
Tercipta dua kaki yang mampu berlari dengan lenturnya.
Tercipta dua tangan yang mampu menari dengan bebasnya.
Rupanya pun, hampir tak pernah sama.
Siapa gerangan yang menyusun reka bermacam rupa?
Hidung dan bibir, mata dan alis berbagi tempat di dalam wajah.
Rambut dan telinga, melengkapi bentuk yang sempurna.
Duhai begitu rapi tertata. Tangan berjari. Mulut bergigi.
Tak pernahkan terpikir oleh kita, betapa indah letak semua.
Sungguh hanya Allah, al Mushawwir yang mampu membentuknya.
Rambut dan telinga, melengkapi bentuk yang sempurna.
Duhai begitu rapi tertata. Tangan berjari. Mulut bergigi.
Tak pernahkan terpikir oleh kita, betapa indah letak semua.
Sungguh hanya Allah, al Mushawwir yang mampu membentuknya.
Alangkah sombongnya manusia,
yang hanya mampu mencuri dari alam semesta,
lalu dengan pongah menamakan karyanya sebagai hasil mutlak usahanya. Lihat saja kupu-kupu di kebun bunga.
Tak ada yang mampu melakukan dan menyusun
kombinasi warna seindah kepakan sayapnya.
Tapi manusia yang hanya bisa meniru,
memproklamasikan diri sebagai pencipta.
yang hanya mampu mencuri dari alam semesta,
lalu dengan pongah menamakan karyanya sebagai hasil mutlak usahanya. Lihat saja kupu-kupu di kebun bunga.
Tak ada yang mampu melakukan dan menyusun
kombinasi warna seindah kepakan sayapnya.
Tapi manusia yang hanya bisa meniru,
memproklamasikan diri sebagai pencipta.
Mari beristighfar, memanjangkan ucapan ampun pada yang Maha Pembentuk. Al-Mushawwir, duhai yang Maha Pembentuk, ajarkan kami mengukir jiwa yang bersih. Ajarkan kami membentuk akhlak yang tinggi.
SESUNGGUHNYA HANYA KEPADA-MU KAMI BERSERAH DIRI
No comments:
Post a Comment